AKSI NYATA MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN




          OLEH :
NI LUH MERI ANDANI 
CGP ANGKATAN 11


A. KASUS:
Permasalahan di akhir semester kenaikan kelas. Dilema etika ada murid yang tidak bisa naik kelas karena jarang masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, dan sering mengantuk saat di kelas. Tentu saja murid tersebut mendapat nilai yang kurang pada nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Kepala sekolah meminta murid dengan berbagai permasalahan tersebut tetap harus naik kelas karena peraturan dari Dinas Pendidikan adalah sekarang murid harus naik semua. Selain itu, jika tidak dinaikan dikhawatirkan murid tersebut malu dan akhirnya putus sekolah. Faktanya murid ini memiliki kemampuan yang kurang dibandingkan teman-temannya. Penilaian yang dilakukan guru seolah-olah menjadi sia-sia dan ujung-ujungnya terjadi “tambah nilai”. Nilai yang sangat bertentangan adalah nilai kejujuran kita sebagai seorang pendidik.

B. ANALISIS KASUS
Berdasarkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah tahapan pengambilan dan pengujian keputusan:

  • Paradigma dilema etika yang digunakan yaitu Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan (justice VS mercy). Dilema etika terjadi saat kepala sekolah meminta guru tetap menaikan kelas karena adanya peraturan sekarang murid harus naik semua. Selain itu, ada kekhawatiran murid tersebut malu dan putus sekolah jika harus tinggal kelas
  • Prinsip pengambilan keputusan menggunakan prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Prinsip berpikir berbasis peduli dipilih karena bertujuan memberikan kesempatan kepada murid tersebut untuk dapat naik kelas walaupun nilainya masih kurang.
  • 9 langkah tahapan pengambilan dan pengujian keputusan:
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
        Nilai yang saling bertentangan adalah nilai kejujuran dengan nilai kemanusiaan. Guru tidak jujur            memberikan nilai karena mengutamakan rasa kemanusiaan murid.

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
        Yang terlibat dalam situasi ini adalah:
  • Kepala sekolah
  • Guru
  • Murid
  • Orang tua
3. Kumpulan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini
        
  • Murid yang jarang masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, dan sering mengantuk saat di kelas,memiliki nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan yang kurang sehingga tidak memenuhi syarat kenaikan kelas
  • Kepala sekolah meminta murid dengan berbagai permasalahan tersebut tetap harus naik kelas karena adanya peraturan murid harus naik semua
4. Pengujian benar salah
        Uji Legal (Tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut sehingga termasuk ke dalam dilema etika), Uji Regulasi (Ada pelanggaran kode etik profesi dalam kasus ini. Guru tetap menaikan kelas walaupun nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan masih kurang), Uji Intuisi (Berdasarkan intuisi kami, tidak ada yang salah. Kepala sekolah benar dalam meminta guru untuk tetap menaikan kelas sesuai aturan), Uji Publikasi (Jika mempublikasikan di media massa, akan ada dampak negatif terhadap sekolah, menyebabkan guru terganggu kenyamanannya dalam mengajar dan akan berdampak pada murid, orang tua dan mutu sekolah), Uji Panutan (Berdasarkan keputusan yang di ambil tetap memberikan kebijakan untuk memperjuangkan kenaikan kelas siswa tersebut)

5. Pengujian paradigma benar lawan salah
    Dalam pengujian benar lawan benar, paradigma yang sesuai dengan situasi tersebut adalah rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy).

6. Melakukan prinsip resolusi
    Dari 3 prinsip penyelesaian dilema etika, prinsip yang digunakan adalah Berpikir Berbasis Rasa Peduli. Hal tersebut dilakukan karena memberikan kesempatan kepada murid untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya/kesempatan naik kelas.

7. Investigasi Opsi Trilema
    Murid bermasalah yang dinaikkan kelas, tidak diberikan begitu saja, namun ada pemberian tugas tambahan yang harus dikerjakan.

8. Buat Keputusan
    Keputusan yang di ambil adalah memberikan kebijakan penambahan nilai kepada siswa tersebut agar bisa naik kelas, dengan catatan murid telah diberikan tugas tambahan meminimalisir ketidakadilan yang dirasakan murid lain.

9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksi
    Berdasarkan keputusan yang di ambil, maka anak yang bermasalah tersebut, tetap dinaikkan kelas, dengan catatan sudah diberikan tugas tambahan.
er


Komentar

  1. Sebaiknya semua keputusan memang di ambil dengan mempertimbangkan nilai nilai kebajikan dan segala unsur elemen yang mendukung agar tidak ada yang merasa dirugikan dari sebuah keputusan yang telah diambil.

    BalasHapus
  2. Setelah membaca konsep ini, perubahan cara pandang saya adalah bahwa sebelum mengambil keputusan perlu adanya pengujian agar keputusan yang dihasilkan adalah yang terbaik

    BalasHapus
  3. Luar biasa sekali bu meri pemaparannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini